Salam!
Sudah hampir dua tahun pandemi Covid-19 mengubah kegiatan pembelajaran di sekolah. Pemerintah menutup sekolah-sekolah yang berada di daerah terdampak Covid-19. Hal ini otomatis membuat aktivitas pembelajaran dialihkan dengan sistem pembelajaran jarak jauh. Salah satu cara yang banyak digunakan dalam pembelajaran jarak jauh adalah dengan memanfaatkan jaringan internet atau dalam jaringan (daring/online). Demikian pula saat tes atau ulangan tiba, baik itu Penilaian Harian maupun Penilaian Akhir Semester, mau tidak mau beberapa sekolah melaksanakan penilaian secara daring. Ada beberapa sekolah yang memilih membangun server tes seperti saat Ujian Nasional Berbasis Komputer. Namun beberapa sekolah, terutama yang sumber dayanya terbatas, memutuskan menggunakan layanan tes daring yang tersedia gratis seperti Google Form atau Microsoft Form. Tentu semuanya memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Salah satu hal yang menjadi sorotan tes daring adalah masalah fair play atau kejujuran siswa saat tes daring. Terkadang kita kesulitan dalam mengawasi tes secara daring. Ada sekolah yang menyiasatinya dengan (1) mewajibkan siswa menggunakan ChromeBook, (2) berlangganan aplikasi proctoring yang cukup mahal, (3) tes dilaksanakan di depan webcam (Zoom/Meet), atau (4) menggunakan aplikasi exam browser atau peramban khusus tes. Pihak sekolah pada umumnya memilih menggunakan cara ke-4 karena lebih mudah dan murah.
Exam Browser atau peramban khusus ujian merupakan sebuah aplikasi peramban atau penjelajah internet yang dirancang agar hanya bisa membuka satu tab khusus soal tes serta fasilitas khusus seperti tidak bisa membuka aplikasi lain atau mematikan notifikasi. Namun tidak semua aplikasi yang beredar di internet dapat bekerja dengan baik. Berikut ini adalah 5 aplikasi.yang secara pribadi saya anggap cukup baik dalam segi keamanan. Saya mengujinya menggunakan 2 buah smartphone yaitu Realme C10 (Android 10) dan Vivo V3 (Android 6). Daftar yang saya susun ini tidak berdasarkan peringkat.
1. Mobile Exam Lite
- QR Code : Didukung
- Bit.ly : Didukung
- Link Google Form : Short Url Google tidak didukung, Long Url Google didukung
- Keamanan : Semua fungsi keamanan bekerja dengan baik di Vivo V3. Sayangnya pada Realme C10 beberapa fungsi keamanan tidak berfungsi seperti : screen split, membuka aplikasi WA lewat notifikasi, membalas WA via notifikasi, dan saat menekan tombol home kita dapat masuk ke layar utama setelah itu akan kembali ke aplikasi namun diantara jeda tersebut kita dapat langsung masuk ke aplikasi lain.
2. Examora Pro
- QR Code : tidak didukung
- Bit.ly : didukung
- Link Google Form : didukung
- Keamanan : Tombol recent, home, back tidak berfungsi. Tidak mendukung screen split. Notifikasi dan Screenshoot terkunci. Bahkan jika kita menginstall Floating App, bisa terdeteksi dan tidak bisa lanjut ujian. Oh iya Floating App ini sering digunakan untuk mengakali penggunaan exam browser.
3. Xavira Exam Browser
- QR Code : Tidak didukung
- Bit.ly : Didukung
- Link Google Form : Short Url Google tidak didukung, Long Url Google didukung
- Keamanan : Semua keamanan berjalan baik di Vivo V3. Sedangkan pada Realme C10 hanya mengunci screenshoot.
4. Mung Exambro
- QR Code : Didukung
- Bit.ly : Didukung
- Link Google Form : Short Url Google tidak didukung, Long Url Google didukung
- Keamanan : Pada Realme C10 keamanan yang didukung adalah : membuka aplikasi via notifikasi, memblokir screen split dan screenshoot, mengunci tombol recent. Namun untuk tombol home masih berfungsi jadi ketika ditekan maka akan masuk ke homescreen, setelah beberapa saat aplikasi Mung Browser akan kembali muncul. Di antara jeda tersebut, siswa masih bisa membuka aplikasi lainnya. Selain itu jika HP memiliki fasilitas membalas chat via notifikasi maka siswa dapat melakukan membalas WA atau Telegram lewat aplikasi.
5. Exam Browser Mobile
- QR Code : Didukung
- Bit.ly : Didukung
- Link Google Form : Didukung
- Keamanan : Fasilitas sreenshoot dan notifikasi akan terkunci total. Namun tombol home masih bekerja seperti pada aplikasi Mung Exambro
Kesimpulannya, semakin baru versi Android maka kemungkinan keamanannya melemah juga semakin tinggi. Selain itu terdapat berbagai tips untuk membobol aplikasi-aplikasi ini yang bertebaran di internet. Nah sekarang tinggal pilih sesuai kebutuhan bapak ibu guru dan kebijakan sekolah, mau menggunakan versi gratis atau yang berbayar. Atau mempertimbangkan fasilitas QR code karena alasan kepraktisan. Apakah bapak ibu guru akan tetap menggunakan tes daring setelah pandemi ini berakhir? Kalau saya secara pribadi tetap akan menggunakan metode tes daring dengan pertimbangan hemat biaya, hemat waktu koreksi, dan paperless.
Oh ya, saya tidak menampilkan rating aplikasi karena hampir semua memiliki rating yang rendah. Hal ini ternyata berasal dari para siswa yang memberi rating rendah karena kesulitan berbuat curang. Kalau membaca komentar lucu-lucu. Hehehe.
Sampai jumpa lagi di artikel selanjutnya. Salam!